Selasa, 12 Juni 2012

MAKALAH

“FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN”
ZAMAN PERALIHAN (RENAISSANCE)






 
 Mata Kuliah    :    Filsafat Umum
Dosen Pengampu    :    Nasir, M.Fil.1

Disusun Oleh Kelompok 4
    Anietha
    Siti Wagiah

Semester     :    II (Dua)
Jurusan    :    PAI
Fakultas    :    Tarbiyah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
JAMBI
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga tugas yang diberikan kepada kami dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Sholawat beserta salam kami ucapkan atas Nabi Muhammad SAW dengan berkat perjuangan beliau sehingga kami dapat belajar ilmu pengetahuan dan merasakan betapa indahnya ilmu pengetahuan itu. Sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini yang merupakan salah satu tugas pokok pada bidang studi filsafat umum. Adapun tema makalah kami yaitu “Filsafat Barat Abad Pertengahan Zaman Peralihan (Renaissance).”
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan. Kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai penyempurna penyusunan makalah berikutnya.

Penyusun

















DAFTAR ISI


Halaman Judul    ....................................................................................................................    i
Kata Pengantar    ..........................................................................................................    ii
Daftar Isi    ...................................................................................................................    iii

BAB I     PENDAHULUAN    .................................................................................................    1
BAB II    PEMBAHASAN    ......................................................................................................    2
1.    Pengertian Renaissance    .......................................................................................    2
2.    Ciri-Ciri Zaman Renaissance    .................................................................................    3
BAB III    PENUTUP    ................................................................................................................    4
DAFTAR PUSTAKA   
















BAB I
PENDAHULUAN


Runtuhnya kebudayaan Abad pertengahan di susul oleh periode pertentangan pemisahan dan perubahan-perubahan mendalam dalam bidang politik, ekonomi dan agama. Periode Renaissance, Reformasi dan Rasionalisasi merupakan peralihan ke arah dan juga permulaan zaman modern. Pada masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan, sehingga corak pemikirannya: antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal pikir dan pengalaman.
Di atas telah di kemukakan bahwa munculnya Renaissance dan Humanisme sebagai awal masa abad modern. Di mana para ahli (filosof) menjadi pelopor perkembangan filsafat adalah para pemuka agama. Dan pemikiran filsafat masa modern ini berusaha meletakkan dasar-dasar bagi metode induksi secara modern, serta membuka sistematika yang sifatnya logis-ilmiah. Pemikiran filsafat diupayakan lebih bersifat praktis, artinya pemikiran filsafat diarahkan pada upaya manusia agar dapat menguasai lingkungan alam dengan menggunakan berbagai penemuan ilmiah.
Dan ketiga aliran di ataslah yang memberikan wajah baru pada kebudayaan Eropa Barat, yang lain dari kebudayaan Abad Pertengahan. Perubahan ini merupakan proses selama beberapa abad dan sangat lambat,sehingga para ahli sejarah masih belum sependapat, dimana akan menempatkan batas antara berbagai periode itu.
Dalam abad XIX pemisahan antara Abad Pertengahan dan Zaman Baru masih sangat jelas dan tajam. Renaissance , Reformasi, jatuhnya Konstatinopel, penemuan-penemuan geografis, penemuan seni cetak buku semua terjadi dalam pertengahan abad XV dan dasawarsa pertama abad XVI. Tetapi dengan dilontarkannya masalah pengertian “Renaissance” oleh sementara orang untuk dikembalikan jauh ke masa Abad Pertengahan, bahkan sampai masa Karel Agung dan lebih awal lagi, maka masalah batas-batas orang yang tidak senang membicarakan Abad Pertengahan dan Zaman Modern, tetapi lebih senang berbicara tentang Kebudayaan Abad Pertengahan dan Kebudayaan Modern, yang dalam makalah ini akan nampak jelas perbedaan dan selisih-selisihnya.




BAB II
PEMBAHASAN



1.    Pengertian Renaissance
Renaissance adalah istilah dari bahasa Prancis. Dalam bahasa Lain, re + nasci berarti lahir kembali (rebirth). Istilah ini biasanya digunakan oleh sejarawan untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa, dan lebih khusus lagi di Italia, sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Istilah ini mula-mula digunakan oleh seorang sejarawan terkenal, Michelet, dan dikembangkan oleh J. Burckhardt (1860) untuk konsep sejarah yang menunjuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan antik, penemuan dunia dan manusia, sebagai periode yang dilawankan dengan periode Abad Pertengahan (Runes:270). Karya filsafat pada abad ini sering disebut filsafat renaissance (Runes:271). Di sisi lain Kata Renaissance berarti kelahiran kembali. Secara historis Renaisance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman ketika orang merasa telah dilahirkan kembali dalam keadaban. Zaman ini merupakan era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari aturan-aturan agama. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran bebas, seperti pada zaman Yunani Kuno.

Selama abad ke-14 dan ke-15 di Italia muncul keinginan yang kuat akan penemuan-penemuan baru dalam seni dan sastra. Mereka telah melihat pada periode pertama bahwa kemajuan itu telah terjadi. Ketika itu dunia Barat telah biasa membagi tahapan sejarah pemikiran menjadi tiga periode,yaitu ancient, medieval, dan modern. Pada Zaman Ancient atau Zaman Kuno itu melihat kemajuan kemanusiaan telah terjadi. Kondisi itulah yang hendak dihidupkan.
Gejala-gejala kebangkitan kembali pemikiran bebas telah mulai tampak pada abad ke-12M dan merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Kebangkitan ilmu pengetahuan ini dipelopori oleh beberapa orang biarawan yang menuntut ilmu di Spanyol, kemudian menyebarkan kebeberapa tempat di Eropa. Menurut Slamet Iman Santosa (1977:65) perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Renaissance mempunyai tiga sumber, yaitu: (1) adanya hubungan dengan kerajaan Islam di Semenanjung Iberia dengan negara-nagara Perancis. (2) Perang Salib (1100-1300) yang terulang sebanyak enam kali. (3) jatuhnya Istanbul ke tangan bangsa Turki (1453).
Kebangkitan ilmu pengetahuan pada zaman Renaisance ditandai dengan timbulnya pemikiran dari tokoh-tokoh terkenal seperti: Nicolas Copernicus, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Galileo Galilei, dan Francis Bacon. Disamping perkembangan di bidang ilmu pengetahuan alam, pada zaman Renaisance juga terdapat perkembangan di bidang ilmu negara, sekalipun puncaknya baru terdapat pada awal abad ke-17, yaitu dari Hugo de Groot (1583-1645) dengan gagasannya tentang hukum internasional. Orang yang merintis suatu perkembangan besar pada abad ke-17 adalah Francis Bacon (1561-1626). Ia dapat dipandang sebagai orang yang meletakkan dasar-dasarr bagi metode induksi yang modern, dan menjadi pelopor dalam usaha mensistemalisasi secara logis prosedur ilmiah.
Zaman Renaissance rupanya dianggap juga sebagai suatu babak penting dalam sejarah peradaban. Voltaire, orang yang membagi sejarah peradaban, menganggap Renaissance merupakan babak ketiga dari keempat babak itu. Pada abad ke 19, Renaissance terutama dipandang sebagai masa yang penting dalam seni dan sastra. Menurut jules Michelet, sejarahwan prancis terkenal yang telah disebut di atas, Renaissance ialah periode penemuan manusia dan dunia. Dialah yang mula-mula menyatakan bahwa Renaissance lebih dari sekedar kebangkitan peradaban yang merupakan permulaan kebangkitan dunia modern. Sejarahwan ini diikuti oleh Jakob Burckhard yang menginterprestasikan Renaissance sebagai periode sejak Dante sampai Michelangelo di Italia, yang merupakan kelahiran spirit modern dalam transformasi idea dan lembaga-lembaga. Pendirian burckhadt ini kelak di kenang oleh orang-orang yang mempelajari abad pertengahan. Mereka meragukan peletakan tahun yang di kemukakan oleh Burckhardt itu (lihat Encyclopedia Amarican, 23:368).dari berbagai perdebatan tentang renaissance, yang dapat diambil ialah bahwa renaissance ialah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Perkembangan itu terutama sekali dalam bidang seni lukis dan sastra. Akan tetapi, di antara perkembangan itu terjadi juga perkembangan dalam bidang filsafat. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenali kembali dirinya, menemukan dunianya. Akibat dari sini ialah muncul penelitian-penelitian empiris yang lebih giat.

1.    Ciri-Ciri Zaman Renaissance
Berkembangnya penelitian empiris merupakan salah satu ciri Renaisance. Oleh karena itu, ciri selanjutnya adalah munculnya sains. Di dalam bidang-bidang filsafat, zaman Rennaisance tidak menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Perkembangan sains ini di pacu lebih cepat setelah Descartes berhasil mengumumkan rasionalismenya. Sejak itu, dan juga telah di mulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaisance, sebenarnya individualisme dan humanism telah di canangkan. Descartes memperkuat idea-idea ini. Humanisme dan individualisme merupakan ciri Renaisance yang penting. Humenisme adalah pandangan yang tidak menenangkan orang-orang yang beragama.
Tokoh penemu bidang sains pada masa ini ialah Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johanes Kepler (1571-1630), dari Galelio Galilei (1564-1643). Semuanya hidup pada zaman Renaisance, baik bagian tengah maupun bagian akhirnya.
Zaman ini sering juga di sebut Zaman Humanisme. Maksud ungkapan ini ialah manusia di anggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir, maka humanism menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.

Jadi, ciri utama Renaissance ialah humanism, individualism,lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme, dan rasionalisme.hasil yang diperoleh dari watak itu ialah pengetahuan rasional berkembang. Filsafat berkembang bukan pada Zaman Renaissance itu , melainkan kelak pada zaman sesudahnya (Zaman Modern). Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisme itu. Agama (Kristen) semakin ditinggalkan, ini karena semangat humanism itu. Ini kelihatan dengan jelas kelak pada Zaman Modern. Rupanya setiap gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkan yang positif, tetapi sekaligus yang negatif. Apa tidak mungkin gerakan pemikiran itu hanya menimbulkan yang positif saja? Mungkin. Contohnya gerakan Muhammad yang mengajarkan Islam; gerakan Kant juga.
Jadi, Zaman Modern filsafat didahului oleh Zaman Renaissance . Sebenarnya secara esensial Zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak berbeda dari Zaman Modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes. Pada filsafatnya kita menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut. Ciri itu antara lain ialah menghidupkan kembali rasionalisme Yunani (Renaissance), individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama dan lain-lain. Sekalipun demikian, para ahli lebih senang menyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme. Penggelaran yang tidak salah, tetapi bukanlah hanya Descartes yang dapat dianggap sebagai tokoh rasionalisme. Rasionalis pertama dan serius pada Zaman Modern memang Descartes.





BAB III
PENUTUP


Zaman Renaissance rupanya dianggap juga sebagai suatu babak penting dalam sejarah peradaban. Voltaire, orang yang membagi sejarah peradaban, menganggap Renaissance merupakan babak ketiga dari keempat babak itu. Pada abad ke 19, Renaissance terutama dipandang sebagai masa yang penting dalam seni dan sastra. Zaman Modern filsafat didahului oleh Zaman Renaissance . Sebenarnya secara esensial Zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak berbeda dari Zaman Modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. ciri utama Renaissance ialah humanism, individualism,lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme, dan rasionalisme.hasil yang diperoleh dari watak itu ialah pengetahuan rasional berkembang. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes.
Zaman Aufklarung ini dikenal dengan “zaman pencerahan” atau “zaman fajar budi”. Aufklarung merupakan kelanjutan dari renaissance, kalau renaissance dipandang sebagai peremajaan pikiran, maka aufklarung menjadi masa pendewasaannya.


















DAFTAR PUSTAKA



http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/filsafat-modern-renaissance-dan.html
Noor, Hadian. 1997. Pengantar Sejarah Filsafat. Malang: Citra Mentari Group.
Osborne, Richard. 2001. Filsafat Untuk Pemula. Yogyakarta: Kanisius.
Russell, Bertrand. 2004. Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar